GedungNEO SOHO di Jalan S Parman, Tanjung Duren, Grogol, Jakarta Barat, dilalap api, Rabu (9/11/2016) sekitar pukul 21.00 WIB. Watch fullscreen. 6 years ago. Seluruh Lantai Gedung NEO SOHO Dilalap Api. BeritaSatu. Follow. 6 years ago. Gedung NEO SOHO di Jalan S Parman, Tanjung Duren, Grogol, Jakarta Barat, dilalap api, Rabu (9/11/2016
TanahStrategis dan Menguntungkan pinggir jalan utama Borobudur-Karangrejo, cocok sekali untuk usaha dan homestay. Tanah tegalan kering siap pakai, sebelah barat SD Negeri Karangrejo 1. Minat serius hubungi Bpk Ibnu Selling Point : 830 meter dari Punthuk Setumbu 600 meter dari Bukit Rhema Gereja Ayam 400 meter dari Balkondes Karangrejo PGN 300
AdvertisingHotline Lionmag: 0821 10 88 22 00 Fax.: +62 (21) 3151668 Email: edlionmag@gmail.com. Issn: 1979-4185. Beragam informasi tentang dunia traveling dan lifestyle di Lionmag ini bisa dibaca
Harirabu malam sekitar jam 22.00 Gedung Neo Soho Terbakar. Gedung Apartment mewah yang terletak di Jl Let S.Parman Jakarta Barat ini adalah gedung baru siap huni yang bertingkat 42. Kobaran api mulai tampak di lantai 9 kemudian menjalar ke lantai atas dengan cepat. Selang beberapa menit kemudian ada kobaran api melayang kebawah karena beberapa
Vay Tiền Nhanh Ggads. Disclaimer I've been a patron of CP since its conception, so some of my opinion might be biased and nostalgia fueled. Central Park dan Neo Soho adalah mall yang didevelop oleh Agung Podomoro dan keduanya berlokasi di komplex utama Podomoro, yang dikelilingi oleh Apartemen Mediterania dan APL Office tower. Neo Soho sendiri adalah gedung terbaru di kompleks tersebut, yang terdiri dari campuran apartemen dan mall. CP dan Neo Soho saling terhubung dengan lantai Basement yang tersambung, dan juga skybridge dari lantai UG Central park ke lantai 1 Neo Soho. Penilaian dibawah ini adalah nilai campuran antara CP dan Neo Soho karena IMO Neo Soho enggak bisa berdiri sendiri tanpa CP. Parking, 3/5. Dimulai dari Central park, parkiran central park sendiri cukup luas dan besar untuk ukuran mallnya. Di CP, ada dua area utama untuk parkir mobil, pertama adalah LG dan Basement yang menjadi tempat parkiran utama bagi banyak pengunjung, dan yang kedua adalah parkiran lantai 5 keatas. Bagian parkiran diatas ini relatively lebih sepi karena tidak banyak orang tahu jalur direct access ke lantai ini. Flow dari pintu masuk utama dan lobby utama CP mengarahkan mobil pengunjung untuk masuk ke parkiran LG melalui pintu masuk lobby utama. Sering terjadi bottleneck di spot ini karena bercampurnya pengunjung yang baru masuk ke area mall, mobil yang ingin drop off atau pickup lobby utama, dan juga pengunjung yang keluar dari parkiran LG. Untuk entrance parkiran sendiri pun juga relatively sempit, dengan pintu gerbang parkiran selebar 2 mobil saja. Sangat umum untuk terjadi antrian masuk mall CP yang dimulai dari jalan S Parman. Untuk parkiran LG dan Basement sendiri cukup luas, area parkiran untuk dua lantai ini adalah sepanjang CP, dari sisi entrance lobby ke sisi Pullman Hotel. Signage atau tanda arahan di basement pun juga cukup jelas. Informasi pintu masuk mall terdekat, jalan menuju area parkir lain, dan arahan jalan keluar semuanya jelas, dan juga dengan layout parkiran LG/basement yang IMO cukup straight forwards, bentukan kasarnya seperti persegi panjang. Sedangkan untuk parkiran parking tower/diatas, direct entrance ke parkiran ini tidak terlalu jelas terlihat dari jalan utama podomoro not sure intentional or not, tapi ada 2 tower yang dapat digunakan untuk naik ke parkiran lantai 5 keatas. Tower pertama berada di sisi northeast mall, dekat dengan lobby utama, akses ke tower ini bisa melalui jalan kecil samping kali sblum kompleks utama CP, jalan kecil yang menjadi jalan tembus ke Mall Taman Anggrek. Lalu tower kedua berada di pintu masuk hotel Pullman, atau bisa mengikuti arah parkiran Ballroom Pullman hotel. Parkiran di tower northeast adalah spot parkir favorit gw karena masing-masing lantai ada direct access ke mall dari lantai UG sampai 3F, walaupun spot parkir perlantai itu relatively kecil, hanya skitar 20 mobil. Sedangkan untuk tower Pullman, ada juga spot parkir di sebelum lantai 3F, tapi AFAIK tidak ada direct access ke mall, atau harus via Pullman Hotel. Untuk parkiran 5F keatas, area parkir menjadi lebih luas dan layoutnya mengikuti mall CP itu sendiri karena seluruh lantai tersebut dialokasikan untuk pakir kecuali CGV. Akses untuk masuk mall dari parkiran 5F keatas itu bisa melalui eskalator yang terletak di tengah parkiran CMIIW, atau lift. Meanwhile, untuk Neo Soho, parkiran yang available hanya berlokasi diatas gedung, dari lantai 4 keatas. Sebenarnya dari LG dekat Jakarta Aquarium terlihat seperti ada lobby dan parkiran, tapi so far tidak ada akses mobil kesana. Pakiran di Neo Soho ini relatively jauh lebih kecil daripada parkiran CP terutama parkiran 5F keatas. Jumlah parking space available per lantai mungkin hanya sekitar 50, dan areanya cukup sempit, untuk mobil besar seperti fortuner mungkin perlu maju-mundur untuk belok ketika naik-turun lantai antar parkiran. Karena area parkirnya sempit, spot parkir kosong cukup mudah terlihat, ketika masuk ke lantai parkiran, seluruh area parkir bisa terlihat semua. Akses masuk mall dari lantai parkiran hanya ada satu, yaitu melalui eskalator yang tersambung dengan L3M. Sebenarnya ada akses lift juga, tapi lift tersebut adalah direct akses ke lobby apartemen, yang sebenarnya boleh digunakan oleh publik. Layout and Ambiance, Dua hal yang paling gw suka dari CP adalah main attrium yang luas dan terlihat lega, dan juga adanya taman di tengah-tengah mall yang menurut gw menjadi konsep yang unik. Interior CP, terutama untuk lantai GF sampai 2F ini terlihat sangat luas dan lega, karena ceiling height yang tinggi, dan juga bagian tengah mall dan attrium yang dikosongkan, jadi dari GF bisa langsung melihat langit-langit lantai 2F. Terlebih lagi layout mall CP yang lumayan simple yaitu berbentuk crescent, jadi pandangan pengunjung tidak tetiba terhenti di suatu belokan/pertigaan, namun yang terlihat adalah "oh jalannya masih lanjut kesana terus". Lalu layout lantai GF sampai 2F pun juga predictable dan hampir mirip, dengan lokasi eskalator yang dapat dengan gampang dilihat dari sisi manapun, chance buat pengunjung tersesat di mall ini IMO sangat kecil. Pengaturan popup store di mall ini pun juga cukup bagus, hampir semua pop up store terletak di LG, atau di 3F, dan hampir semua tereletak di dekat railing jadi tidak menghalangi jalan penungjung kecuali yang di LG, akan dijelaskan lebih lanjut. Lantai GF CP pun menjadi lumayan bersih, tidak terlalu banyak distraksi. Ruang kosong ditengah pun dipakai sebagai tempat duduk dengan dekorasi tanaman indoor. Lalu transisi dari GF ke sisi tamannya pun juga IMO seamless diluar adanya pintu. Taman di central park ini cukup sering dipakai untuk event-event yang berhubungan dengan pets, terlebih lagi di weekend, akan ada banyak dog owners dan dogs di sekitaran taman. Tamannya sendiri sebenarnya enggak terlalu besar, lebih banyak path dan dekorasi daripada rumput dan pohon, tapi ya lumayan menjadi tempat refreshing dan melihat hijau2. Oke praise dan positifnya layout CP berhenti disini, alesan gw kasih nilai layout adalah karena lantai LGnya CP yang sangat-sangat berantakan. Layout lantai LG berbeda sendiri dengan lantai-lantai diatasnya, karena lantai LG CP itu jauh lebih luas daripada mall diatasnya. Area LG CP ini mencakup dari LG Neo Soho dan pintu masuk jalan podomoro dari S parman, sampai ke Pullman hotel dan pintu masuk Mediterania 2. Terbalik dengan simplicity dari layout lantai GF keatas, di lantai LG ada banyak gang, path, dan persimpangan. Lalu yang terlebih parah, space yang berada dibawah attrium utama dan didepan carrefour itu menjadi pusatnya berbagai macam dealership mobil, agen property, dan agen DBS/Jenius/TMRW berkumpul dan ngasih flyer. Anehnya memang layout lantai LG seperti ini mungkin menjadi norma buat mall-mall di Jakarta, layout LG CP ini sebenarnya mirip dengan layout LGnya Gandaria city dan juga Kokas. Sedangkan untuk Neo Soho, layoutnya bisa dibilang sebagai mini CP. Pengunjung bisa melihat seluruh isi mall dari satu sisi saja, dan layout per lantai pun lumayan mirip, dengan anchor tenant di setiap lantai, dan beberapa toko-toko di sisi northwest dan southeast. Mirip jg dengan CP, layout lantai tertinggi dan LG berbeda dengan lantai-lantai lain. Lantai 3 merupakan letak foodcourt dan beberapa restaurant lainnya, dan juga ada secondary attrium/event space disini. Lalu lantai LG neo soho yang sbenernya adalah ekstensi dari LGnya CP. Tenants 4/5 Tenants yang ada di CP dan Neo Soho mungkin bisa dibilang menargetkan kelas menengah dan menengah atas. Anchor tenants yang ada di CP adalah Sogo, H&M, Carrefour, dan CGV, sedangkan di Neo Soho, Ace hardware group, dan Jakarta Aquarium. Mungkin bisa dibilang lantai-lantai yang ada di CP menentukan kasta seseorang juga. Tenants yang menargetkan kelas menengah, terutama restoran, banyak berada di lantai LG CP. Restoran-restoran seperti fastfood hampir semua berlokasi di LG, sedangkan restoran yang lebih middle-upper berada di lantai 1, seperti sushi tei debatable, Duck King, HKC, dan di lantai GF dengan membawa konsep al fresco dining. Untuk dining, secara overall pengunjung bisa menemukan apapun jenis makan yang dicari di CP, tidak ada Bias terhadap ke satu tipe cuisine. Oh tapi sekarang CP lagi kekurangan Food Court karena food court sebelumnya, urban kitchen, sedang renovasi. IMO gw kurang suka Food Court CP karena kurang variasi. Shopping experience di CP menurut gw lumayan lengkap, fashion brand yang ada di mall ini cukup beragam dari yang "budget" seperti H&M, moderate sperti Pull&Bear, dan beberapa high class fashion brands. Honestly gw gk bisa terlalu banyak bahas tentang ini karena gw jarang belanja fashion di CP Gw pengikut agama Uniqlo. Paling yang menurut gw rada annoying adalah lokasi H&M yang terlalu maksa, ada di atas main lobby. Jadi ketika pengunjung naik eskalator dari lobby utama untuk ke UG, pengunjungnya akan langsung masuk he H&M dan harus muterin tokonya dulu buat keluar ke mall. Cinema yang available di CP adalah CGV, dan lokasi/akses ke CGV ini cukup terpencil. Harus naik ke lantai 3 dulu, baru lanjut naik eskalator diujung gramedia. CGVnya sendiri lumayan luas, mungkin hampir seluas CGV di GI. Meanwhile untuk neo soho, disini kebanyakan isinya hanya dining dan restoran middle-upper seperti sushi Hiro, Pu Tien, etc. Untuk shopping/fashion bisa dibilang terbatas terlebih lagi setelah dep store yang dulu menjadi anchor tenant sudah bankrut. Food court yang berada di L3 bisa dibilang unik karena isinya mostly japanese food, tapi gw gk bisa elaborate lebih lanjut karena belum coba makan disana. Menurut gw, neo soho akan rada susah untuk berdiri sendiri karena tenants yang available disini terbatas. 1-1nya alasan untuk pengunjung mau ke neo soho saja adalah karena mau makan di salah satu restoran disana. Additional Tips and advices Hindarin ke CP weekend malem, ramenya kadang enggak ngotak, bisa ngebuat jalan S Parman macet. Di dalem CP, hindarin lift yang ada ditengah atrium, biasanya akan selalu ramai dan ngantri. Kalau memang misal harus pakai eskalator, ada eskalator di sisi northeast mall, yang nyambung ke parkiran northeast tower. Lift disitu biasanya lebih sepi. Kalau ada yang claustrophobic, sebaiknya hindarin LGnya CP, terutama saat rame. Environmentnya sangant claustrophobic inducing. Kalau misal perlu jalan dari sisi northeast ke southwest, atau dr lobby utama ke sogo, gw rekomendasiin lewat taman aja, lebih sepi dan relaxing. Ketika keluar parkiran, gw rekomendasikan keluar dari tower parkiran, either northeast atau southwest. Exit tower ini kadang lebih sepi dan enggak terlalu macet, dan ada akses untuk keluar via Taman Anggrek. Oh dan kedua tower ini accessible dari LG juga.
Petugas Dinas Kebakaran di TKP kebakaran gedung Apartemen Neo Soho di Jakarta, Rabu 9/11 JAKARTA - Kebakaran terjadi di Gedung Neo Soho, Jakarta Barat, Rabu 9/11 malam sekitar pukul WIB. Salah satu pekerja di bagian basement gedung tersebut, Rahmat 28 mengaku sempat mendengar suara ledakan hingga dua kali sebelum api melalap seluruh lantai di sisi bagian belakang gedung yang memiliki 41 lantai tersebut."Ledakan pertama sekitar jam WIB, terus kedua jam WIB. Terus muncul api pertama di lantai enam," ujar Rahmat di lokasi kejadian, Jakarta Barat, Rabu 9/11 menuturkan, saat terjadi kebakaran itu para pekerja yang berada di basement langsung keluar menyelamatkan diri. Mereka mengetahui kebakaran itu setelah mendengar alarm darurat berbunyi. "Saya tak tahu jam berapa persisnya keluar api itu. Tadi pas saya keluar, api sudah besar," ucap keterangan warga, gedung Neo Soho dibangun sejak tahun 2014 untuk dijadikan sebagai mall mulai dari lantai satu sampai delapan. Sementara, dari lantai sembilan ke lantai satu akan dijadikan sebagai apartemen. Rahmat menambahkan, saat ini belum ada penghuni yang tinggal di apartemen tersebut. Karena, kata dia, target pembangunan gedung Neo Soho sendiri masih akhir tahun inin."Ini target pembangunan selesai Desember ini. Semua sudah tahap finishing," kata diberitakan, kebakaran terjadi di gedung Neo Soho, Jakarta Barat, Rabu 9/11 malam. Puluhan mobil pemadam kebakaran pun langsung diturunkan ke lokasi Pemadam Kebakaran Jakarta Barata, Hardisiswan mengatakan pihaknya menerima informasi kebakaran tersebut sekitar pukul WIB. "Pada pukul WIB, kami kerahkan 27 unit, sekitar pukul WIB unit tiba di lokasi," ujar Hardisiswan.
Jakarta - Pihak Apartemen Neo Soho Podomoro City, masih menunggu investigasi Polri dan Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan DKI Jakarta, untuk mengetahui penyebab kebakaran. "Penyebab kebakaran belum diketahui. Masih menunggu penjelasan penyelidikan yang berwajib," ujar General Manajer Operation Central Park dan Neo Soho, Selvyn, di kawasan Central Park, Jalan Letjen S Parman, Jakarta Barat, Jumat 11/11. Dikatakannya, pihaknya juga masih menunggu investigasi selesai untuk memperbaiki gedung pasca-kebakaran. "Kami menunggu hasil investigasi. Kami tentu mengharapkan secepatnya, supaya kami segera perbaiki," ungkapnya. Menyoal kerugian, Selvyn menyampaikan, pihaknya belum melakukan penghitungan. "Kerugian masih terlalu dini untuk dihitung, kami belum bisa memberikan kalkulasi," katanya. Ia menyampaikan, pembangunan apartemen sudah dalam tahap akhir, sehingga sprinkler dan hydrant sudah terpasang. "Standar keselamatan, sprinkler dan hydrant sudah kami penuhi. Sudah terpasang. Tapi hanya hydrant yang digunakan, sprinkler tidak, karena tidak ada api di dalam api tidak membakar dalam gedung," jelasnya. Sementara itu, Wakil Direktur Utama APLN Indra W. Antono mengatakan, peristiwa kebakaran itu tidak mengganggu penjualan unit apartemen. "Sementara tidak. Malah ada yang mau menambah," sebutnya. Ia menjelaskan, pihaknya akan segera melakukan perbaiki gedung pasca-kebakaran setelah investigasi selesai. Supaya unit apartemen bisa diserahterimakan kepada konsumen akhir tahun. "Nanti diserahkan secara bertahap. Mulai lantai atas mungkin per lantai, lima lantai, lima lantai," tandasnya. Sumber Saksikan live streaming program-program BTV di sini
Setelah Jakarta Selatan, kawasan Jakarta Barat dirancang sebagai kawasan bisnis dan perkantoran baru di Ibu Kota. Memiliki fasilitas publik modern serta dilalui oleh Jalan Lingkar Luar Jakarta JORR, banyak perusahaan ternama yang memutuskan untuk pindah dan berlokasi di Jakarta Barat Maka, jangan heran jika banyak pelaku bisnis yang mengincar ruang kantor di kawasan tersebut. Apalagi, tersedia berbagai gedung perkantoran yang mumpuni, salah satunya adalah Neo Soho Podomoro City. Dikembangkan oleh Agung Podomoro Group, Neo Soho adalah kawasan superblok dengan konsep Small Office Home Office SOHO. Selain lokasi strategis dan dapat menjangkau banyak fasilitas publik, Neo Soho Podomoro City juga dikelilingi berbagai perusahaan besar. Nah, jika Anda sedang mencari ruang kantor Jakarta Barat, Neo Soho Podomoro City bisa jadi pilihan yang tepat. Untuk ulasan lengkapnya, baca artikel yang satu ini, ya! Konsep Neo Soho Neo Soho memiliki konsep one stop living di atas tanah seluas 2,3 Ha. Ini dikembangkan sebagai pusat ritel mewah di Podomoro City, yang juga mencakup area bisnis dan hiburan. Didesain oleh DP Architect, kawasan superblok ini terdiri atas 40 lantai berupa extension mall dari Central Park Mall dan SOHO Capital. Baca juga 8 Area Perkantoran Jakarta yang Cocok untuk Bisnis Fasilitas Ruang Kantor di Neo Soho Selain tipe unit, fasilitas yang terdapat di Neo Soho juga sangat beragam dan lengkap, sehingga dapat menunjang aktivitas Anda. Mulai dari area gym, jogging track, jacuzzi, sauna hingga kolam renang, semuanya tersedia di dalam kawasan tersebut. Selain itu, ada pula fasilitas pendukung seperti eco skywalk, function hall, outdoor cafe, sky terrace, serta lahan parkir yang bisa dimanfaatkan oleh para penghuni. Hunian berkonsep SOHO di Jakarta Barat ini juga dikelilingi oleh mal mewah seperti Central Park Mall. Menariknya lagi, Neo Soho memiliki office tower yang terkoneksi dengan jembatan, serta akses yang mudah menuju exit tol. Kisaran Harga Sewa Ruang Kantor di Neo Soho Pertama, harga unit di Neo Soho untuk luas bangunan 99 m² dengan satu kamar tidur, ialah sekitar Rp3,5 miliar. Sementara harga sewanya, Tipe Ebony dengan luas 123 m² menawarkan harga sekitar Rp80 juta per tahun. Lalu pada tipe lain, jika ingin sewa kantor dengan luas bangunan 102 m², tarifnya mencapai Rp175 juta per tahun. Itulah ulasan Neo Soho, salah satu pilihan ruang kantor Jakarta Barat bisa dijadikan sebagai tempat tinggal. Apabila tertarik, Anda bisa kunjungi Rumah123 untuk berbagai penawaran sewa kantor di Jakarta lainnya, seperti Sewa kantor di Jakarta Selatan Sewa kantor di Jakarta Timur Sewa kantor di Jakarta Pusat Sewa kantor di Jakarta Utara Semoga informasi di atas bermanfaat, ya! Baca juga 5 Desain Rumah Kantor yang Bikin Kerja jadi Lebih Menyenangkan Author Rachmi Arin Timomor
gedung neo soho lantai 36 penipuan